Berikut panduan Islami untuk orang tua milenial yang ingin menanamkan akhlak mulia dan kecintaan kepada Allah sejak dini, meski hidup di tengah gempuran teknologi.
1. Tanamkan Tauhid Sejak Kecil, Bukan Hanya Filter Aplikasi
Sebelum membatasi akses ke konten negatif, tanamkan kesadaran tauhid dan rasa diawasi Allah تعالى (muraqabah) pada anak. Anak yang dibekali nilai iman sejak dini akan lebih bijak memilih konten meski tanpa pengawasan terus-menerus.
يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ١٦
Wahai anakku, sesungguhnya jika ada suatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan). Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti. (Luqman: 16)
2. Jadilah Teladan Digital, Bukan Hanya Pemberi Aturan
Anak meniru, bukan hanya mendengar. Jika orang tua terus-menerus menatap layar, anak akan belajar bahwa gadget itu segalanya. Terapkan "digital detox" bersama, buat waktu khusus tanpa layar untuk membangun kedekatan hati.
3. Gunakan Teknologi sebagai Sarana Tumbuh, Bukan Pengalih Perhatian
Pilih aplikasi dan video edukatif Islami yang sesuai usia. Gunakan momen menonton untuk berdiskusi nilai-nilai Islam, bukan sekadar hiburan. YouTube dan TikTok bisa jadi ladang pahala, jika digunakan dengan niat mendidik.
4. Bangun Rutinitas Islami Harian, Bukan Hanya Jam Main
Tentukan jadwal harian anak dengan waktu sholat, mengaji, membaca buku, serta bermain. Dengan rutinitas yang stabil, anak merasa aman dan terarah — serta tidak mudah candu gadget. Seperti mengajarkan sholat sejak kecil, membiasakan tilawah (mengaji), mendidik dengan ilmu dan hikmah secara rutin, menyeimbangkan antara belajar, ibadah, dan waktu istirahat atau bermain.
"مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ"
“Perintahkan anak-anak kalian untuk sholat saat mereka berusia tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud no. 495)
Diriwayatkan oleh at-Tirmizi dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berdoa seperti berikut:
"فَصُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا..."
“Berpuasalah dan berbukalah, sholatlah dan tidurlah, karena tubuhmu memiliki hak atasmu...” (HR. Bukhari)
5. Libatkan Anak dalam Aktivitas Dunia Nyata
Ajak anak ke masjid, ikut kegiatan sosial, menanam tanaman, atau memasak. Aktivitas ini memberi pengalaman hidup nyata dan membentuk kepekaan sosial serta tanggung jawab — hal yang tak didapat dari layar.
6. Doakan Anak, Didik dengan Cinta, Bukan Amarah
Jangan pernah remehkan kekuatan doa. Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mendoakan kebaikan bagi anak, bukan mengutuknya. Parenting Islami menempatkan cinta, doa, dan kesabaran sebagai pondasi utama.
Penutup:
Menjadi orang tua di zaman digital memang tak mudah. Tapi dengan panduan dari Al-Qur'an dan teladan Rasulullah, kita bisa membimbing anak-anak menjadi generasi saleh, cerdas, dan tangguh — meski hidup di tengah teknologi.
Mendidik anak bukan hanya soal masa depan mereka, tapi juga investasi akhirat kita.